SELAMAT DATANG.....


Click here for Myspace Layouts

Tuesday 2 August 2011

DEFINISI TAUHID

Kata at-Tauhid berasal dari wahhada, yuwahhidu, tauhidan. Kata wahhada meliputi makna: kesendirian sesuatu dengan dzat, sifat, af'al (perbuatannya), tidak adanya sesuatu yang menyerupainya dan menyertainya dalam hal kesendiriannya.

Bila huruf ha digandakan (apabila ada dua ha) menjadi wahhada, seperti dikatakan wahhada asy-syai-Tauhidan, maknanya adalah mejadikan sesuatu itu satu atau menisbatkannya kepada ketunggalan/kesendirian. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman ketika menceritakan orang kafir:

أَجَعَلَ الآلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ

"Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan." (Shaad: 5)

Ta'rif (definisi) dari Tauhid Uluhiyyah menurut terminologi ialah keyakinan yang teguh bahwa hanya Allah yang berhak disembah (diibadahi) disertai dengan pelaksanaan pengabdian/penyembahan kepada-Nya saja dan tidak mengalihkannya kepada selain-Nya.

Ungkapan yang paling detail tentang makna ini adalah ucapan syahadat Laa Ilaaha illallaah yang maknanya adalah tidak ada dzat yang berhak disembah/diibadahi (dengan benar) selain Allah. [Lihat kamus al-Muhiith (414) sesudah kata wahhada, Lisaanul Arab (III/446), dan kamus Mishbaahul Muniir pada kata wahhada. Lihat juga kitab Da'watut Tauhiid oleh Dr. Muhammad Khalil Harras, Lawaami'ul Anwaar al-Bahiyyah (I/57), Majmuu' Fatwaawaa (I/104, XIX/106), Madaarijus Saalikin (I/25), Ijtimaa'ul Juyuusy (hal. 47) dan Syarhul 'Aqiidah at-Thahaawiyyah (hal. 23)]

Mengesakan Allah dalam penghambaan dan pengabdian disebut tauhid. Istilah ini tidak lain karena seorang hamba dengan keyakinannya itu benar-benar telah mentauhidkan (mengesakan) Allah Azza wa Jalla dan meyakini bahwa Dia adalah satu/tunggal.

Kemudian, dengan keyakinannya itu dia bermu'amalah kepada Allah dengan ikhlas, beribadah dan menghambakan diri hanya kepada-Nya; serta berdo'a/memohon dan berseru hanya kepada-Nya.

Ia juga mengimani bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala Pengatur segala urusan, Pencipta segenap makhluk, dan Pemilik Asmaul Husna (nama-nama yang indah) dan sifat-sifat sempurna. Dia satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan diibadahi. [Lihat kitab Da'watut Tauhid (hal. 47)]

Tauhid inilah yang menjadi tujuan Allah dalam menciptakan Jin dan Manusia. Karena tauhid pula Allah mengutus para Rasul, menurunkan al-Kitab, menciptakan Surga untuk mereka yang menganutnya (tauhid), dan menciptakan Neraka bagi mereka yang meninggalkannya